Wali Kota Padang Panjang Murka, Fasilitas RSUD Disorot: VIP Jebol, Laundry Pakai Mesin Rumahan
PADANG PANJANG — Fasilitas pelayanan di RSUD Kota Padang Panjang menuai sorotan tajam dari Wali Kota Hendri Arnis dan Wakil Wali Kota Allex Saputra, menyusul banyaknya keluhan masyarakat yang mengeluhkan buruknya kondisi rumah sakit milik pemerintah tersebut.
Dalam inspeksi mendadak (sidak) pada Minggu (8/6/2025), keduanya menemukan kondisi memprihatinkan yang dinilai tidak layak untuk pelayanan kesehatan, bahkan di ruang perawatan VIP sekalipun.
Plafon Jebol, Kamar Mandi Rusak, Pasien Tak Nyaman
Wako Hendri yang memantau sidak via video call, menyampaikan kemarahannya saat menerima laporan visual dari lokasi.
“Ruang VIP saja tidak pantas disebut VIP. Tempat tidur rusak, plafon jebol, kamar mandi tak berfungsi. Bagaimana masyarakat mau nyaman berobat kalau seperti ini?” tegasnya.
Sementara itu, Wawako Allex, yang turun langsung ke lokasi, menjelaskan bahwa hampir seluruh ruangan perawatan seperti ICU, ruang bersalin, dapur, hingga ruang laundry, dalam kondisi tidak layak dan jauh dari standar operasional.
“Mesin laundry masih pakai mesin rumahan. Air macet, wastafel rusak, tempat tidur pasien pun sangat tidak layak. Ini darurat, harus segera dibenahi,” tegas Allex.
Instruksi Tegas: Evaluasi Direksi, Perbaikan Total Tanpa Alasan
Wali Kota Hendri memerintahkan agar perbaikan total dilakukan secepat mungkin, terutama pada fasilitas yang menyangkut keselamatan dan kenyamanan pasien. Ia juga menyinggung kemungkinan evaluasi terhadap manajemen RSUD, apabila tidak mampu menangani pembenahan dengan cepat.
“Saya minta Direktur RSUD segera ambil langkah konkret. Ini menyangkut pelayanan publik dan kepercayaan masyarakat. Kalau tidak mampu, akan kita evaluasi,” ujarnya tegas.
Allex juga mengumpulkan masukan dari tenaga medis di lapangan, dan meminta agar keluhan internal tidak diabaikan. Menurutnya, pembenahan harus menyeluruh, termasuk dari aspek manajerial dan anggaran.
DPRD dan Sekda Turun Langsung, Dorong Transparansi Anggaran RS
Turut mendampingi sidak tersebut, Ketua Komisi 3 DPRD Kota Padang Panjang Mahdelmi, Anggota Banggar DPRD Ridwansyah, Sekretaris Daerah Sonny Budaya Putra, serta sejumlah kepala OPD terkait. Mereka menyepakati perlunya transparansi anggaran pemeliharaan RSUD dan mendorong evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengelolaan fasilitas kesehatan di Padang Panjang.
“Transformasi layanan kesehatan harus dimulai sekarang. Jangan tunggu viral dulu baru bertindak,” ujar Mahdelmi.
Sidak ini menjadi alarm keras bagi jajaran RSUD untuk berbenah total, bukan hanya memperbaiki plafon jebol atau wastafel rusak, tetapi juga mengubah pola pikir manajerial dan meningkatkan profesionalisme pelayanan kesehatan di daerah.